Jumat, 11 Januari 2013







MAKALAH
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT



Di susun oleh:
Dwi Setiawan             A410090153





JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011





DAFTAR ISI

Halaman judul ..............................................................................................................          i
Daftar isi……………………………………................................................................         1
PENDAHULUAN........................................................................................................        2
PEMBAHASAN
A.    Definisi Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT……………….........……………...          
B.     Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ….........…………….......          
C.     Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ……………….........………....          
D.    Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Koopertif Tipe NHT ……….........….          
PENUTUP
A.        Kesimpulan…....................................................................................................        
B.        Saran ..................................................................................................................       
Daftar Pustaka                                   













PENDAHULUAN

Penggunaan model pembelajaran dan media berpengaruh terhadap motivasi. Motivasi belajar yang timbul pada diri siswa diharapkan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik sehingga akan menentukan keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Guru sebagai pendidik harus dapat membina, membimbing dan memberikan motivasi kepada siswanya agar dapat termotivasi dalam mengikuti proses belajar. Motivasi belajar yang kurang terhadap pelajaran dapat dirangsang oleh guru dengan penyajian pelajaran yang menarik.
 Model pembelajarn yang menarik dan banyak digunakan saat ini adalah pembelajaran kooperatif, yaitu suatu pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini tidak hanya kemampuan dalam penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya kerja sama setiap siswa yang akan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran ini juga melatih siswa agar dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam bentuk diskusi. Model kooperatif beragam, salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Numbered Head Together atau disingkat NHT, pembelajaran ini juga banyak sekali digunakan sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK).
            Number Head Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).

PEMBAHASAN

A.   Definisi Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
            Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
            Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen  dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan tipe pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik.  Menurut Lie (2003: 59) tipe ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.  Ibrahim dalam Herdian (2009: 7) mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : 
(1) hasil belajar akademik struktural,
(2) pengakuan adanya keragaman,
(3) pengembangan keterampilan sosial.


B.   Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
            Berikut ini merupakan langkah-langkah penerapan NHT, yaitu:
a)                  Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
                        Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Motivasi belajar yang timbul pada diri siswa diharapkan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik sehingga akan menentukan keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Guru sebagai pendidik harus dapat membina, membimbing dan memberikan motivasi kepada siswanya agar dapat termotivasi dalam mengikuti proses belajar. Motivasi belajar yang kurang terhadap pelajaran dapat dirangsang oleh guru dengan penyajian pelajaran yang menarik.
b)                  Menyajikan Informasi
                        Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Selan itu, tiap kelompok juga harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
c)                  Penomoran
                        Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
d)                 Pengajuan Pertanyaan/ Permasalahan
                        Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang dipelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.
e)                  Berpikir Bersama
                        Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
f)                   Pemberian Jawaban/ Evaluasi
                        Guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.
g)                  Memberikan Penghargaan
                        Langkah terakhir yaitu guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Penghargaan dapat berupa tambahan nilai atau bingkisan yang dapat memotivasi siswa agar lebih berani berbicara dan berpendapat serta memacu siswa lain agar tampil lebih baik dari temannya.
                        Selain itu, dalam pembagian tim hendaknya setiap tim terdiri dari siswa dengan kemampuan yang bervariasi: satu orang berkemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang, dan satu orang berkemampuan rendah. Di sini ketergantungan positif juga dikembangkan, dan yang kurang, terbantu oleh yang lain. Yang berkemampuan tinggi bersedia membantu, meskipun mungkin mereka tidak dipanggil untuk menjawab. Bantuan yang diberikan dengan motivasi tanggung jawab atau nama baik kelompok, yang paling lemah diharapkan antusias dalam memahami permasalahan dan jawabannya karena mereka merasa merekalah yang akan ditunjuk guru menjawab.







C.   Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Contoh Pembelajaran Kooperatif tipe NHT:
A.           Standar kompetensi:  Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus.
B.            Kompetensi dasar:  Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus.
C.            Indikator:
1.         Siswa dapat menyatakan pengertian gradien persamaan garis lurus.
2.         Siswa dapat menentukan gradien persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk.
D.           Kemampuan prasyarat:
1.         Siswa mampu menyelesaikan operasi pd bilangan bulat.
2.         Siswa mampu menyederhanakan bentuk pecahan.
3.         Siswa mampu membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pd sistem koordinat kartesius.
4.         Siswa mampu membuat persamaan garis lurus.
E.            Tujuan pembelajaran:
1.         Siswa dapat mengenal gradien pada persamaan garis lurus.
2.         Siswa dapat menentukan gradien persamaan garis lurus.
F.             Sumber/ bahan belajar: buku matematika SMP kelas VIII
G.           Pendekatan dan metode pembelajaran:
pertemuan ke-1 dan ke-2
pendekatan: penemuan terbimbing dan NHT. Metode: diskusi kelompok, penugasan dan tanya jawab.
H.           Kegiatan pembelajaran:
1.         Kegiatan awal:
a.         Guru menginformasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang akan dicapai oleh setiap siswa.
b.        Guru menginformasikan pembelajaran kooperatif tipe NHT.
c.         Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dg tanya jawab.
d.        Guru mengelompokkan siswa yang setiap kelompoknya mempunyai kemampuan akademiknya heterogen.
2.         Kegiatan inti:
a.         Guru memberikan informasi materi pembelajaran dg pendekatan penemuan terbimbing dengan langkah-langkah penemuan terbimbing melalui lembar kerja siswa yang telah disiapkan untuk didiskusikan secara berkelompok.
b.        Siswa berdiskusi dalam kelompok kemudian melakukan presentasi hasil diskusi dengan menunjuk salah satu anggota kelompok untuk mewakili kelompoknya. Guru memberikan kesimpulan, rangkuman dari hasil presentasi kelompok.
c.         Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa.
d.        Guru memberikan tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok-kelompok yang telah dibentuk dengan memberi nama pada kelompok.
e.         Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan kepada kelompok dg cara menyebut salah satu nomor dari kelompok tsb.
f.         Guru memberikan kuis/ tes kepada siswa secara individual.
g.        Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual maupun kelompok. 


3.     Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Koopertif Tipe NHT
Berikut ini merupakan kelebihan pembelajaran kooperatif tipe NHT:
a)      Setiap peserta didik menjadi siap semua.
b)      Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
c)      Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai.
d)     Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok
e)      Konflik antara pribadi berkurang
f)       Pemahaman yang lebih mendalam
g)      Hasil belajar lebih tinggi.
            Adapun kekurangan pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai berikut:
a)      Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
b)      Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
c)      Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok.












PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen  dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
                Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi, penomoran, pengajuan pertanyaan/ permasalahan, berpikir bersama, pemberian jawaban/ evaluasi dan memberikan penghargaan.
            Dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru bisa menggunakan/ menerapkannya dalam contoh-contoh soal. Misalnya dalam membedakan kemiringan dari berbagai macam segitiga.
            Berikut ini merupakan kelebihan pembelajaran kooperatif tipe NHT, diantaranya: setiap peserta didik menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai, tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok, konflik antara pribadi berkurang, pemahaman yang lebih mendalam dan hasil belajar lebih tinggi.
            Sedangkan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu: kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru, tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, dan kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok.

B.   Saran
Makalah ini belumlah sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan dengan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang membangun guna perbaikan dalam penyajian makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. “Pembelajaran Kooperatif tipe NHT” (online), (http://matematikaclub.wordpress.com/2008/08/14/pembelajaran-kooperatif-tipe-nht/, diakses tanggal 13 Oktober 2011).
Anonim. 2009. “Model Kooperatif tipe Numbered Head Together” (online), (http://hidaycoco.wordpress.com/2009/01/23/model-kooperatif-tipe-numbered-head-together-nht/, diakses tanggal 13 Oktober 2011).
Anonim. 2009. “Model Pembelajaran NHT Numbered Head Together” (online), http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses tanggal 13  Oktober 2011).
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya-University Press.
Kumandar. 2007.Guru Propesional :Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru”. Jakarta: Rajawali pers.
Rachmadi, W. 2006. “Model-Model Pembelajaran Matematika SMP”. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar